Pemerintah berencana melanjutkan program bantuan sosial (bansos) beras pada tahun 2026. Kementerian Sosial bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menyiapkan skema distribusi dengan kebutuhan mencapai 180 ribu ton beras setiap bulan.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut bahwa bansos beras terbukti efektif menekan inflasi pangan dan membantu daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan. “Program ini akan terus dilanjutkan sebagai bentuk perlindungan sosial dan stabilisasi harga pangan,” ujar Arief dalam rapat kerja dengan DPR, Rabu (10/7/2025).
Distribusi bansos akan menyasar sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing mendapat 10 kg beras per bulan. Untuk menjamin ketersediaan beras, pemerintah akan mengandalkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan memastikan Bulog siap mendistribusikan ke seluruh daerah.
Selain itu, pemerintah juga menggandeng TNI dan Polri dalam proses pengawasan agar pendistribusian bansos tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Arief memastikan kualitas beras yang diberikan tetap dalam standar layak konsumsi.
Program ini diharapkan terus berjalan hingga kondisi ekonomi masyarakat membaik dan harga pangan stabil secara nasional.
0 Komentar