Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat akan tetap berjalan meski menghadapi tantangan berupa mundurnya beberapa guru dan siswa. Program ini, yang dirancang untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, disebut memiliki peran penting dalam memutus rantai kemiskinan.
Risma menjelaskan, mundurnya sejumlah guru dan siswa bukan berarti program gagal. Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi karena adanya penyesuaian jadwal, kebutuhan pribadi, atau alasan lain yang bersifat individu. Ia memastikan semuanya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk merekrut tenaga pengajar baru dan melakukan pendekatan kepada keluarga siswa.
“Sekolah Rakyat ini adalah komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan yang setara. Jadi meski ada yang mundur, kegiatan belajar tetap berjalan seperti biasa,” ujar Risma.
Kementerian Sosial juga berupaya meningkatkan fasilitas belajar, mulai dari penyediaan buku, perangkat teknologi, hingga pelatihan keterampilan bagi siswa. Risma berharap masyarakat mendukung keberlangsungan program ini, karena manfaatnya dirasakan langsung oleh anak-anak yang sebelumnya sulit mendapatkan pendidikan layak.
Dengan dukungan semua pihak, Sekolah Rakyat diyakini mampu mencetak generasi muda yang berdaya dan mandiri.
0 Komentar