Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung mengungkapkan bahwa Sungai Ciliwung menjadi penyumbang banjir terbesar di Jakarta, dengan kontribusi mencapai 40 persen dari total volume udara yang menyebabkan penumpukan. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi nasional terkait pengendalian banjir di Ibu Kota.
Menurut Pramono, salah satu solusi jangka panjang yang harus segera dilakukan adalah percepatan normalisasi Sungai Ciliwung. Proyek ini sempat terhenti dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai faktor, termasuk keterbatasan lahan dan permasalahan sosial di bantaran sungai.
“Ciliwung menjadi penyumbang utama banjir di Jakarta. Oleh karena itu, normalisasi sungai ini harus menjadi prioritas,” ujar Pramono.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah pusat akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kementerian terkait untuk mempercepat pelaksanaan proyek normalisasi tersebut. Langkah ini meliputi Pelebaran Sungai, Pembangunan Tanggul, dan Sistem Drainase yang Terintegrasi.
Upaya ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir yang selama ini menghantui warga Jakarta setiap musim hujan. Pemerintah menargetkan sebagian besar proyek normalisasi rampung dalam beberapa tahun ke depan.
0 Komentar