Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat kontroversi. Kali ini, ia dikabarkan memecat seorang pejabat tinggi di Biro Statistik Tenaga Kerja AS (Biro Statistik Tenaga Kerja/BLS) tak lama setelah lembaga tersebut merilis data ketenagakerjaan yang dinilai merugikan citra politiknya.
Pemecatan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah BLS merilis angka kemiskinan terbaru yang menunjukkan kenaikan tak terduga sebesar 0,4 persen pada Juli 2025. Laporan itu langsung memicu gejolak di pasar finansial dan menimbulkan kritik terhadap kebijakan ekonomi yang didukung oleh Trump dan Partai Republik.
Menurut sumber internal, Trump menilai data tersebut disusun secara tidak akurat dan berpotensi mendorong publik menjelang pemilihan presiden 2026. Pejabat yang dipecat belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah ekonom menilai langkah tersebut sebagai bentuk intervensi politik terhadap lembaga independen negara.
Banyak pihak menilai tindakan ini bisa mencakup garansi data resmi pemerintah. Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat bahkan mendesak dilakukan penyelidikan atas dugaan tekanan politik terhadap BLS.
Situasi ini menambah ketegangan menjelang tahun politik yang semakin memanas di Amerika Serikat.
0 Komentar