Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan mengejutkan terkait beredarnya pupuk palsu yang marak di berbagai daerah dan telah merugikan petani hingga Rp 3,2 triliun. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/7/2025), usai inspeksi mendadak ke sejumlah distributor pupuk.
Menurut Amran, pupuk palsu tersebut dijual dalam kemasan menyerupai merek ternama dan tersebar luas di pasar tradisional serta toko pertanian. “Kami menemukan bahan aktifnya tidak sesuai standar. Dampaknya besar terhadap produktivitas pertanian,” tegasnya.
Mentan juga menyebut adanya indikasi keterlibatan oknum nakal dalam rantai distribusi. Pemerintah bekerja sama dengan Satgas Pangan, Kepolisian, dan Bea Cukai untuk menindak tegas para pelaku. Sejumlah gudang dan pabrik ilegal sudah ditutup, dan beberapa tersangka sedang dalam proses hukum.
Petani yang menggunakan pupuk palsu mengaku hasil panennya menurun drastis, bahkan gagal total. Kementan berkomitmen memperkuat pengawasan dan distribusi pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran.
Amran mengimbau para petani untuk lebih teliti dalam membeli pupuk dan hanya membeli dari distributor resmi yang terdaftar.
0 Komentar