Peluncuran buku sejarah nasional terbaru yang sedianya dijadwalkan bulan ini resmi ditunda. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum memberikan keterangan pasti terkait alasan mundurnya jadwal tersebut. Namun polemik seputar narasi dan isi buku yang dinilai kontroversial terus mencuat.
Menyanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon, ikut buka suara. Ia menyoroti pentingnya akurasi dan objektivitas dalam penulisan sejarah. “Sejarah bukan sekedar narasi politik. Ini soal identitas dan ingatan kolektif bangsa,” ujar Fadli, Kamis (7/8).
Fadli juga menekankan perlunya keterlibatan ilmuwan independen dan sejarawan dalam proses penulisan buku tersebut. Ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Menurutnya, sejarah harus ditulis berdasarkan fakta, bukan versi penguasa.
Penundaan ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat, terutama kalangan pendidik dan pemerhati sejarah. Banyak yang berharap buku revisi nantinya dapat menghadirkan perspektif yang lebih utuh, jujur, dan edukatif bagi generasi muda. Pemerintah diharapkan segera memberikan penjelasan resmi terkait tertundanya hal tersebut.
0 Komentar