Baja Lapis RI Tembus Pasar AS, Menperin: Bukti Daya Saing Industri Nasional

 


PTTataMetalLestari sukses melepas ekspor 10.000ton baja lapis ke Amerika Serikat bernilai sekitar US$12,6juta—di tengah kendala tarif impor hingga 50% berdasarkan Section232—menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita .

Agus menyebut, meski AS menetapkan tarif masuk sangat tinggi dibandingkan rata-rata tarif global (19%), AS tetap membutuhkan baja lapis berkualitas tinggi, dan Indonesia mampu memenuhi permintaan tersebut. Ekspor ini berasal dari tiga produk baja lapis: BJLAS (Nexalume), BJLS (Nexium), dan BJLS warna (Nexcolor), yang disiapkan untuk industri konstruksi di AS .

Sepanjang tahun 2025, Tata Metal menargetkan volume ekspor meningkat 133% dari realisasi tahun 2024, yaitu mencapai 69.000ton . Peningkatan ini didukung oleh kolaborasi hulu‑hilir antara Tata Metal sebagai produsen akhir dan PT Krakatau Steel sebagai penyedia bahan baku, yang memperkuat ekosistem industri baja nasional .

Menurut Agus, pencapaian ini menunjukkan ketangguhan industri manufaktur nasional dalam menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berstandar global. Dorongan peningkatan kualitas, inovasi, dan efisiensi produksi menjadi strategi utama agar baja Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional .


Posting Komentar

0 Komentar