Pemerintah Indonesia resmi menyediakan pendanaan sebesar Rp471 triliun untuk mendukung perbankan transisi energi bersih. Dana tersebut diperoleh melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang melibatkan negara-negara maju dan lembaga keuangan internasional.
Danaan ini akan fokus pada pengembangan energi terbarukan, penyediaan bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara, serta pembangunan infrastruktur kelistrikan yang ramah lingkungan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa langkah ini merupakan komitmen nyata Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emisi pada tahun 2060.
“Dukungan internasional ini sangat penting untuk mempercepat transformasi sektor energi kita,” kata Arifin dalam konferensi pers, Rabu (9/7/2025). Ia juga menambahkan bahwa sebagian besar dana akan dialokasikan untuk proyek energi surya, angin, dan penguatan jaringan transmisi.
Pemerintah akan bekerja sama dengan BUMN, swasta, serta mitra global untuk memastikan realisasi proyek berjalan transparan dan tepat sasaran. Danaan ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.
Dengan dana jumbo ini, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin transisi energi bersih di kawasan Asia Tenggara.
0 Komentar