Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah rencana kenaikan tarif impor diberlakukan. Jika Trump kembali menjabat, ia berencana menaikkan tarif impor terhadap barang-barang dari negara tertentu, terutama Tiongkok. Kebijakan ini tentu berdampak pada harga barang konsumsi global, termasuk di Indonesia.
Beberapa jenis barang yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga adalah barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan TV. Hal ini disebabkan karena komponen atau produksi akhir dari perangkat tersebut banyak dilakukan di China. Selain itu, peralatan rumah tangga seperti microwave, blender, dan penyedot debu juga masuk dalam daftar yang terdampak.
Tidak hanya barang elektronik, produk pakaian, alas kaki, dan mainan anak pun diprediksi mengalami penurunan harga. Rantai pasok global yang terganggu akibat tarif tinggi akan meningkatkan biaya produksi yang kemudian dibebankan ke konsumen.
Pengusaha dan pelaku ekspor-impor pun mengeluhkan potensi kenaikannya menjadi masuk dan risiko inflasi. Kebijakan ini dipandang sebagai upaya proteksionis yang dapat memicu perang dagang lanjutan. Jika diterapkan, konsumen di berbagai negara, termasuk Indonesia, perlu bersiap menghadapi kenaikan harga sejumlah produk yang sebelumnya lebih terjangkau.
0 Komentar